Peranan Pupuk Hayati Terhadap Pertanian Organik



Pertanian organik semakin berkembang dengan sejalan dengan timbulnya kesadaran akan petingnya menjaga kelestarian lingkungan dan kebutuhan bahan makanan yang relatif lebih sehat.dalam pertanian organik yang tidak meggunakan bahan kimia buatan seperti pupuk kimia buatan dan pestisida. Biofertilizer atau pupuk hayati menjadi salah satu alternatif yang dapat dipertimbangkan. Beberapa mikroba tanah seperti Rhizobium, Azaosprillium, Azotobacter mikoriza perombak sellulosa dan efektif mikroorgnisme dapat dimanfaatkan sebagai biofertilizer pada pertanian organik. 

Biofertilizer tersebut fungsinya antara lain : 
  • membantu penyediaan hara pada tanaman, 
  • mempermudah penyediaan hara bagi tanaman,
  • membantu dekomposisi bahan organik, 
  • menyediakan lingkungan rhizosfer sehingga pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan dan produksi peningkatan tanaman.


Pada dasarnya pupuk hayati berbeda dengan pupuk anorganik, seperti Urea,SP 36, atau MOP sehingga dalam aplikasinya tidak dapat menggantikan seluruh hara yang dibutuhkan tanaman. Produk tersebut memiliki bahan aktif yang mampu menghasilkan senyawa yang berperan dalam proses pelarutan hara dalam tanah. Fungsi senyawa tersebut yaitu membantu penyediaan hara dari udara dan mematahkan ikatan-ikatan yang menyebabkan unsur hara tertentu tidak tersedia bagi tanaman. Melalui mekanisme tersebut penyediaan unsur hara bagi tanaman akan meningkat. Sejumlah bakteri penyedia hara yang hidup pada rhizosfir akar (rhizobakteri) disebut sebagai rhizobakteri pemacu tanaman (plant growth-promotingrhizobacteria = PGPR). Kelompok ini mempunyai peranan ganda yaitu:
  1. menambat N 
  2. menghasilkan hormon tumbuh (seperti IAA, giberelin,sitokinin, etilen, dan lain-lain)
  3. menekan penyakit tanaman asal tanah denganmemproduksi siderofor glukanase, kitinase, sianida; dan 
  4. melarutkan P dan hara lainnya


Peranan pupuk hayati dalam pertanian di bidang pengaplikasiannya memang tidak secara langsung kita ketahui, karna dalam pengaplikasiannya terdapat didalam tanah. Penggunaan pupuk hayati sangat jarang dilakukan oleh para petani,dikarenakan rumitnya teknologi dalam pengaplikasiannya ke tanah maupun tanaman. Dalam penggunaan pupuk hayati ini kita juga harus memperhatikan masa kadaluarsadari pupuk ini. Mikroba yang terdapat didalamnya dapat berpengaruh pada saat pemberian ke tanah. Pada media yang bagus, mikroba dapat hidup dalam waktu lama yaitu kurang lebih satu tahun, sebaliknya jika media yang digunakan oleh mikroba tersebut tidak bagus maupun tidak pas, maka mikroba yang hidup didalamnya hanya bisa bertahan hidup dalam hitungan hari ataupun bulan saja.Penggunaan pupuk hayati dalam meningkatkan produksi tanaman sangat menguntungkan dan menghasilkan, hal ini dikarenakan pengaruh yang diberikan oleh mikroba-mikroba tersebut ke tanaman sangat sesuai, sehingga membuat tanaman dapat tumbuh baik dan menghasilkan produksi yang maksimal. 

Seperti kita contohkan yaitu pada produksi tanaman padi dan jagung. Pada salah satu penelitian yang telah ada, dilihat dari perkembangan tanaman, pupuk hayati yang di dalamnya mengandung mikroorganisme bacillus sp, azetobacter sp dan pseudomonas sp telah memberikan pengaruh baik dalam peningkatan biji, akar, serta pertumbuhan tinggi dari tanamn jagung dan padi, dibandingkan dengan tanaman yang hanya diberi perlakuan control. Hal ini menunjukkan bahwa pupuk hayati memberikan pengaruh positf bagi tanaman. Penggunaan pupuk hayati pernah terdata dengan baik beberapa waktu,yaitu ketika pupuk hayati (inokulan rhizobia) merupakan salah satu komponen paket produksi untuk proyek intensifikasi kedelai pemerintah. Pemerintah mengadakan kontrak pesanan inokulan untuk seluruh areal intensifikasi kedelai. Karena adanya sistem kontrak ini beberapa pabrik inokulan berdiri karena dengan sistem iniproduksi inokulan mereka terjamin pembelinya. Jika penggunaan pupuk hayati ini digalakkan dengan baik serta penggunaan yang sesuai bisa membuat produksi dari hasil pertanian lebih meningkat, mempengaruhi produktivitas tanaman, serta menguntungkan dari segi sector ekonomi. 

Pupuk hayati merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah. Penggunaan pupuk hayati tidak akan meninggalkan residu pada hasil tanaman sehingga aman bagi kesehatan manusia. Selain itu penggunaan pupuk hayati diharapkan dapat meningkatkan kesehatan tanah, memacu pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produksi tanaman. 

Berikut adalah beberapa peranan dari pupuk hayati:
1. Menyuburkan Tanah 
Pupuk hayati mengandung mikroorganisme yang dapat mendegradasi bahan organik sehingga mampu menyediakan unsur hara yang dapat diserap tanaman danmenghasilkan enzim alami dan vitamin yang bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah.

2. Meningkatkan Aktivitas Mikroorganisme Tanah
Pupuk hayati mengandung mikroorganisme lokal (indegenous) unggul. Setiap aplikasi pupuk hayati akan meningkatkan populasi dan aktivitas mikroorganisme‘baik’ dalam tanah. Mikroorganisme aktif yang terkandung dalam pupuk hayati mampu mensuplai Nitrogen untuk tanaman, melarutkan senyawa Phosfat (P) dan melepaskan senyawa Kalium (K) dari ikatan koloid tanah, mengurai residu kimia dan mengikat logam berat, menghasilkan zat pemacu tumbuh alami (Giberellin, Sitokinin,Asam Indol Asestat), menghasilkan asam amino, enzim alami dan vitamin serta menghasilkan zat patogen sebagai pestisida hayati. Mikroorganime yang ditambahkan dalam tanah dapat membantu proses penggemburan tanah dan mengubah zat menjadi bentuk yang dapat diserap oleh tanaman.Penggunaan pupuk hayati dapat meningkatkan simbiosis mutualisme antara tanaman dan mikroorganisme yang menguntungkan.Semakin sering mengaplikasikan pupuk hayati ke tanah menyebabkan tanah makin subur dan menyebabkan  pemupukan menjadi hemat.

3. Meningkatkan Daya Serap Tanah Terhadap Air 
Penggunaan pupuk hayati secara tepat akan menyebabkan tanah menjadi gembur. Tanah yang gembur akan memiliki pori-pori lebih banyak guna menyalur dan menyimpan air tanah untuk kebutuhan tanaman. Pada saat musim kemarau, tanah mampu menyediakan air. Sementara pada musim hujan, tanah mampu menahan air sehingga resiko erosi dan banjir dapat dikurangi.

4. Menyediakan Hara Mineral Bagi Tanaman 
Pupuk hayati mengandung unsur hara alami berimbang yang dibutuhkan oleh mikroba tanah dan tanaman. Pupuk hayati mengandung mikroorganisme unggul yang memiliki kemampuan untuk mengubah unsur hara yang tidak dapat diserap tanaman menjadi unsur hara yang tersedia untuk tanaman.

5. Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Produksi Pertanian
Penggunaan pupuk hayati dengan segala kemampuan dan kelebihan yang dimiliki oleh mikroorganisme yang dikandungnya dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tanaman pertanian sekaligus menghemat biaya produksi.

6. Meningkatkan Daya Tahan Tanaman 
Kandungan hormon tumbuh alami dalam pupuk hayati dapat meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit dan hama. Kehadiran jamur Trichoderma dan Aspergillus mampu mengatasi beberapa jenis serangga hama dan  patogen penyebab busuk akar.

7. Menghasilkan Produk Sehat Dan Ramah Lingkungan 
Pupuk hayati diproduksi menggunakan bahan baku alami yang diproses secara modern sehingga tidak meninggalkan residu kimia pada tanaman dan aman untuk dikonsumsi. Produk yang dihasilkan dari lahan yang diaplikasikan dengan  pupuk hayati lebih sehat, enak dan segar karena bebas residu kimia dan tidak  berbahaya buat dikonsumsi. Produk sayuran yang diproduksi menggunakan pupuk hayati biasanya lebih tahan lama jika disimpan pada suhu ruang maupun di dalam suhu dingin. Aplikasi pupuk hayati secara kontinu tidak menimbulkan  pencemaran lingkungan dan aman buat petani yang mengaplikasikannya.

8. Menghemat Biaya 
Penggunaan pupuk dan pestisida kimia pada lahan pertanian bukan saja menyebabkan kerusakan pada tanah, tapi dapat menambah beban produksi, karena mahalnya pupuk dan pestisida kimia. Penggunaan pupuk hayati dan memadukannya dengan pupuk dasar kompos/ pupuk organik membuat biaya yang dikeluarkan petani lebih kecil. Penggunaan pupuk hayati dapat mengurangi bahkan menghilangkan  penggunaan pupuk kimia (Urea, NPK, TSP dan lain-lain). Pada aplikasi pertanian organik, pupuk kimia tidak digunakan sama sekali, sehingga dapat menghemat biaya. Di samping itu penggunaan pestisida kimia harus ditiadakan, sehingga beban petani untuk pengadaan pupuk dan pestisida kimia dapat dikurangi hingga 100%.






PERBEDAAN ANTARA PUPUK ORGANIK DAN PUPUK HAYATI



Masih banyak yang belum mengetahui perbedaan antara pupuk hayati dan pupuk organik. Masih ada yang menyamakan kedua jenis pupuk tersebut. Padahal keduanya jelas berbeda.

Secara definisi pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari perombakan bahan-bahan alami seperti kotoran hewan, limbah panen, serasah, ranting, limbah industri pertanian dan lain sebagainya. Pupuk organik dapat berupa kompos, pupuk kandang dan lain sebagainya. Sedangkan pupuk hayati secara definisi adalah nama untuk pupuk yang mengandung sekelompok mikroorganisme tanah. Mikroorganisme yang dapat membantu penyediaan nutrisi bagi tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dapat dikatakan salah satu perbedaan yang paling prinsip adalah bahan utamanya. Pupuk organik berasal dari sisa-sisa mahluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Sedangkan pupuk hayati mengandung mikroorganisme hidup yang dapat membantu tanaman memperoleh nutrisi.

Perbedaan lainnya, pupuk organik diberikan untuk menambah atau meningkatkan kadar bahan organik (C-organik) dalam tanah. Ketersediaan bahan organik dalam tanah sangat penting untuk kualitas dan kesehatan tanah. Selain melepaskan unsur-unsur hara bagi tanaman, bahan organik sangat penting dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah melalui berbagai mekanisme. Sedangkan pupuk hayati ditambahkan agar mikroorganisme-mikroorganisme yang terkandung didalamnya dapat menambat hara tertentu atau menfasilitasi ketersediaan hara lainnya. Contohnya, mikroba pelarut fosfat yang dapat membantu tanaman memperoleh fosfat atau bakteri penambat nitrogen yang dapat membantu tanaman memperoleh nitrogen.
Pada saat ini ada yang mencoba menggabungkan pupuk organik dan pupuk hayati kedalam satu jenis pupuk. Kedalam pupuk organik ditambahkan mikroorganisme-mikroorganisme yang menguntungkan bagi tanaman. Penggabungan tersebut diharapkan dapat memperoleh manfaat dari kedua jenis pupuk tersebut. Ada yang menyebut penggabungan ini dengan istilah “bio-organik”.





Jenis Pupuk dan Fungsinya


Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral).

Berdasarkan asal atau kejadiannya, pupuk dapat digolongkan sebagai berikut:
A. Pupuk Organik
Pupuk organik adalah semua sisa bahan tanaman, pupuk hijau, dan kotoran hewan yang mempunyai kandungan unsure hara rendah. Pupuk organic tersedia setelah zat tersebut mengalami proses pembusukan oleh mikro organisme.

Macam-macam pupuk organik adalah sebagai berikut:
1.       Kompos
Pupuk kompos adalah pupuk yang dibuat dengan cara membusukkan sisa-sisa tanaman. Pupuk jenis ini berfungsi sebagai pemberi unsure-unsur hara yang berguna untuk perbaikan struktur tanah.
2.       Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah bagian tumbuhan hijau yang mati dan tertimbun dalam tanah. Pupuk organic jenis ini mempunyai perimbangan C/N rendah, sehingga dapat terurai dan cepat tersedia bagi  tanaman. Pupuk hijau sebagai sumber nitrogen cukup baik di daerah tropis, yaitu sebagai pupuk  organic sebagai penambah unsure mikro dan perbaikan struktur tanah.
3.       Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Kandungan hara dalam pupuk  kandang rata-rata sekitar 55% N, 25% P2O5, dan 5% K2O (tergantung dari jenis hewan dan bahan makanannya). Makin lama pupuk kandang mengalamai proses pembusukan, makin rendah perimbangan C/N-nya.


B. Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik atau pupuk buatan (dari senyawa anorganik) adlah puuk yang sengaja dibuat oleh manusia dalam pabrik dan mengandung unsure hara tertentu dalam kadar tinggi. Pupuk anorganik digunakan untuk mengatasi kekurangan mineral murni dari alam yang diperlukan tumbuhan untuk hidup secara wajar. Puuk anorganik dapat menghasilkan bulir hijau dan yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis.

Berdasarkan kandungan unsur-unsurnya, pupuk anorganik digolongkan sebagai berikut :
1. Pupuk Tunggal
Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsure hara sebagai penambah kesuburan. Contoh pupuk tunggal yaitu pupuk N, P, dan K.
a. Pupuk Nitrogen
  • Fungsi nitrogen (N) bagi tumbuhan adalah:
  • Mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi tanaman, dan merangsang pertunasan.
  • Memperbaiki kualitas, terutama kandungan proteinnya.
  • Menyediakan bahan makanan bagi mikroba (jasad renik)

Nitrogen diserap dalam tanah berbentuk ion nitrat atau ammonium. Kemudian, didalam tumbuhan bereaksi dengan karbon membentuk asam amino, selanjutnya berubah menjadi protein. Nitrogen termasuk unsure yang paling banyak dibutuhkan oleh tanaman karena 16-18% protein terdiri dari nitrogen. Pupuk yang paling banyak mengandung unsure nitrogen adalah pupuk urea.

Macam-macam pupuk nitrogen sebagai berikut.
- Pupuk urea(CO(NH2)2) yang mengandung 47% nitrogen (paling tinggi dibandingkan dengan pupuk nitrogen jeni lain). Urea sangat mudah larut dalam air dan juga mudah diubah menjadi ion nitrat (NO3-) yang mudah diserap oleh tumbuh-tumbuhan. Cara pembuatan urea :
2NH3(g) +CO2(g)         CO(NH2)2(s) +H2O (l)
- Pupuk ZA (Zwavel Ammonium) atau ammonium sulfat ((NH4)2SO4) yang mengandung 21% nitrogen.
- Pupuk ammonium klorida (salmiak) atau NH4Cl, mengandung 20% nitrogen.
- Pupuk ASN (ammonium Sulfat Nitrat) atau [(NH4)3(SO4)(NO3)], mengandung 23-26% nitrogen.
- Pupuk natrium nitrat atau sodium nitrat (NaNO3), mengandung 15% nitrogen.

b.    Pupuk Fosforus
      Fosforus (P) bagi tanaman berperan dalam proses:
  • Respirasi dan fotosintesis
  • Penyusunan asam nukleat
  • Pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah.
  • Perangsang perkembangan akar, sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan, dan,
  • Mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko keterlambatan waktu panen.

Unsure fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsure nitrogen. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4.

Macam-macam pupuk fosfor sebagai berikut :
- Pupuk superfosfat (Ca(H2PO4)2) yang sangat mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh akar tanaman. Contoh: Engkel superfosfat (ES) yang mengandung sekitar 15% P2O5, Double superfosfat (DS) yang mengandung sekitar 30% P2O5, dan Tripel Superfosfat (TSP) yang mengandung sekitar 45%P2O5.
- Pupuk FMP (Fused Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)2 yang baik digunakan pada tanah yang banyak mengandung besi dan aluminium.
- Pupuk aluminium fosfat (AlPO4)
- Pupuk besi (III) fosfat (FePO4)

c.    Pupuk Kalium
      Fungsi kalium bagi tanaman adalah
  • Mempengaruhi susunan dan mengedarkan karbohidrat di dalam tanaman.
  • Mempercepat metabolisme unsure nitrogen,
  • Mencegah bunga dan buah agar tidak mudah gugur.

Macam-macam pupuk kalium sebagai berikut:
pupuk kalium klorida atau potassium klorida (KCl). Ada 2 macam pupuk KCl yang beredar di pasaran, yaitu KCl 80 (mengandung 50% K2O) dan KCl 90 (mengandung 53% K2O).
Pupuk ZK (Zwavel Kalium) atau kalium sulfat (K2SO4) yang baik digunakan pada tanaman yang tidak tahan te rhadap konsentrasi ion klorida tinggi. Ada 2 macam pupuk ZK yang beredar di pasaran, yaitu ZK 90 (mengandung 50% K2O) dan ZK 96 (mengandung 53% K2O).


2. Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsure hara yang digunakan untuk menambah kesuburan tanah. Contoh pupuk majemuk yaitu NP, NK, dan NPK. Pupuk majemuk yang paling banyak digunakan adalah pupuk NPK yang mengandung senyawa ammonium nitrat (NH4NO3), ammonium dihidrogen fosfat (NH4H2PO4), dan kalium klorida (KCL).
Kadar unsure hara N, P, dan K dalam pupuk majemuk dinyatakan dengan komposisi angka tertentu. Misalnya pupuk NPK 10-20-15 berarti bahwa dalam pupuk itu terdapat 10% nitrogen, 20% fosfor (sebagai P2O5)dan 15% kalium (sebagai K2O).
Penggunaan pupuk majemuk harus disesuaikan dengan kebutuhan dari jenis tanaman yang akan dipupuk karena setiap jenis tanaman memerlukan perbandingan N, P, dan K tertentu. Di Indonesia beredar beberapa jenis pupuk majemuk dengan komposisi N, P, dan K yang beragam.

Nilai suatu pupuk ditentukan oleh hal-hal berikut :
a. Kadar unsur, makin tinggi kadar unsur, akin tinggi nilai pupuk.
b. Higroskopisitas, pupuk buatan mulai menarik air pada kelembaban 51-99%. Pupuk yang mudah menarik air, misalnya urea mengalami masalah pada penympanan, sifat higroskopis secara langsung tidak mempengaruhi nilai pupuk sebagai penambah kesuburan tanah.
c. Kelarutan, mempengaruhi mudah tidaknya unsure-unsur yang terkandung diambil oleh tanaman.
d. Cara kerja, bekerjanya pupuk adalah waktu yang diperlukan hingga pupuk tersebut dapat dihisap oleh tanaman  dan memperlihatkan pengaruhnya. Bekerjanya pupuk sangat mempengaruhi waktu dan cara penggunaan pupuk.
e. Keasaman, beberapa jenis pupuk dapat dipakai untuk meningkatkan, mempetahankan, atau mengurai keasaman tanah.






Pupuk Hayati / Biofertilizer



Pupuk hayati biasa disebut biofertilizer. Ada yang juga menyebutnya pupuk bio. Apapun namanya pupuk hayati bisa diartikan sebagai pupuk yang hidup. Kandungan pupuk hayati adalah mikrooganisme yang memiliki peranan positif bagi tanaman. Kelompok mikroba yang sering digunakan adalah mikroba-mikroba yang menambat N dari udara, mikroba yang malarutkan hara (terutama P dan K), mikroba-mikroba yang merangsang pertumbuhan tanaman.

Kelompok mikroba penambat N sudah dikenal dan digunakan sejak lama. Mikroba penambat N ada yang bersimbiosis dengan tanaman dan ada juga yang bebas (tidak bersimbiosis). Contoh mikroba yang bersimbiosis dengan tanaman antara lain adalah Rhizobium sp Sedangkan contoh mikroba penambat N yang tidak bersimbiosis adalah Azosprillium sp dan Azotobacter sp.

Fungsi pupuk hayati
Terdapat dua peran utama pupuk hayati dalam budidaya tanaman, yakni sebagai pembangkit kehidupan tanah (soil regenerator), penyubur tanah dan penyedia nutrisi tanaman (Feeding the soil that feed the plant). Mikroorganisme yang terdapat dalam pupuk bekerja dengan cara:

  • Penambat zat hara yang berguna bagi tanaman. Beberapa mikroorganisme berfungsi sebagai penambat N, tanpa bantuan mikroorganisme tanaman tidak bisa menyerap nitrogen dari udara. Beberapa berperan sebagai pelarut fosfat dan penambat kalium
  • Aktivitas mikroorganisme membantu memperbaiki kondisi tanah baik secara fisik, kimia maupun biologi.
  • Menguraikan sisa-sisa zat organik untuk dijadikan nutrisi tanaman.
  • Mengeluarkan zat pengatur tumbuh yang diperlukan tanaman sperti beberapa jenis hormon tumbuh.
  • Menekan pertumbuhan organisme parasit tanaman. Pertumbuhan mikroorganisme baik akan berkompetisi dengan organisme patogen, sehingga kemungkinan tumbuh dan berkembangnya organisme patogen semakin kecil.





















JENIS BAKTERI DAN FUNGSINYA





JENIS BAKTERI DAN FUNGSINYA

1.  STREPTOMYCES SP
Tugas: 
Menjaga tekstur dan kesuburan tanah
Bakteri ini merupakan organisme yang mampu menggunakan materi organik yang kompleks sebagai sumber karbon dan energi

2.  LACTOBACILLUS SP
Mempercepat proses dekomposisi/memecahkan bahan organik dan mineral.
Dalam aktivitasnya menghasilkan asam-asam organik yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman.

3.  CYTOPHAGA SP
Merupakan bakteri luncur yang berbentuk panjang dengan ujung yang membulat
Berperan sebagai perekat
Menghasilkan membran sel yang berfungsi untuk mendegradasi selulosa ( senyawa organik)

4.  RHIZOBIUM SP
Tugas :
- Penambat, pengolah, penyuap
- Berperan sebagai Koki Tumbuhan
- Menekan penyakit asal tanah dengan memproduksi sianida, siderofor glukonase. Kitinase
- Penambat N

5.  AZOTOBACTER SP
Tugas :
- Pengusir Hama, termasuk tikus
- Penghasil vitamin B
- Sebagai PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) yaitu bakteri yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman karena mampu memfiksasi nitrogen dan memproduksi fitohormon, antara lain auksin (IAA), sitokinin dan giberelin (GA)


6.   BACILLUS SP
Tugas :
- Penghasil Biosida
- Penghasil Fungisida alami
- Penghasil Herbisida alami
- Insektisida alami
- Pelarut Pospat

7.   AZOSSPIRILLUM SP
Tugas:
Mendorong  pertumbuhan tanaman, terutama merangsang perkembangan akar yang menyebabkan bertambhanya sistem perakaran, yaitu memperbesar dan memperpanjang jumlah akar dan rambut-rambuta akar.


8.   PSEUDOMONAS SP
Tugas:
Membersihkan lahan dari polutan dan sisa-sisa bahan kimia yang terdapat di lahan.



Pupuk AMURA HUMAT





Soil Conditioner adalah produk yang ditambahkan ke tanah untuk meningkatkan kualitas tanah fisik, terutama kemampuannya untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman.

Kandungan utamanya sebagai berikut :
1.Asam Humat
2.Asam Fulvat
3.C-Organik
4.P2O5, sebagai hara makro/mikro utama yang dibutuhkan oleh tanaman
5.Hara mikro dan mineral-mineral yang lainnya, yaitu unsur Mg, Mn,Bo,Ca,Zn


Manfaat Asam Humat :
  • Menormalkan PH tanah ( pengganti kapur pertanian)
  • Meningkatkan KTK-Kapasitas Tukar Kation tanah (Menjaga keefektifan   pemakaian pupuk)
  • Meningkatkan kemampuan tanah mengikat air
  • Mengkelat logam berat ( Granulator)
  • Dibutuhkan tanaman sebagai  antibody

 
Manfaat Asam Fulvat :
  • Mempercepat pertumbuhan dan perkembangan semua jenis tanaman
  • Mengoptimalkan respirasi perakaran/tanaman
  • Sebagai pelepas pospat dari jerapan (pelekatan) koloid tanah


Manfaat C-Organik:
  • Menambah kekayaan tanah akan bahan-bahan organik
  • Mempengaruhi tanah bereaksi masam agar baik untuk pertumbuhan                 tanaman maupun mikroba
  • Memberikan unsur basa pada tanah
  • Merangsang berkembang biaknya mikroba


Manfaaat Potassium (P2O5):
  • Mengatur pernafasan dan penguapan (stomata)
  • Membentuk proses metabolisme (sel)
  • Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar
  • Menguatkan batang dan ranting




Pupuk Hayati AMURA BIO





PUPUK HAYATI AMURA BIO

Adalah pupuk biologi cair yang berbasis bioteknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian yang ramah lingkungan. Produk ini proses produksinya telah diakui  dengan sertifikasi Control Union (CU) berstandar pasar eropa.
Pupuk ini memiliki zat pengatur tumbuh Auxin, Giberelin, Zeatin, Kinetin dsb, beberapa mikroba penting yang dibutuhkan dalam proses penambat Nitrogen dan efektifitas penyerapan hara tanaman. Dengan demikian, pupuk ini lebih efektif dan menghemat penggunaan pupuk kimia  50%-25%  sekaligus menghasilkan produk-produk yang berstandar organik.

Kandungan :
  • LACTOBACILLUS SP
  • AZOSSPIRILLUM SP
  • AZOTOBACTER SP
  • PSEUDOMONAS SP
  • Mikroba Pelarut Phospat
  • Mikroba Selulolitik


Keunggulan Pupuk AMURA BIO untuk pertanian dan perkebunan:
  • Dapat meningkatkan kesuburan tanah. Bisa dipakai di lahan gambut, tanah kritis, dan tanah cadas
  • Dapat menghemat pupuk kimia sampai dengan 50%, sehingga dapat menghemat biaya pemupukan
  • Dapat meningkatkan hasil panen pertanian dan perkebunan dari berbagai jenis tanaman seperti padi, jagung, semangka, melon, kacang tanah, umbi-umbian, kentang , cabai, tomat, dan tanaman keras lainnya, seperti kelapa sawit, karet, sengon, kopi, coklat, jambu, apel, mangga dan lain sebagainya, yang tumbuh di bumi Indonesia
  • Tanaman tumbuh lebih cepat, panen lebih cepat
  • Masa petik lebih banyak, tanaman lebih sering berbuah
  • Ukuran buah, umbi, biji lebih besar dan lebih berat
  • Daun lebih lebar dan lebih rimbun
  • Buah, biji, daun atau bunga lebih tahan lama, tidak mudah busuk, tidak cepat layu
  • Tanaman lebih sehat, lebih tahan hama, dan sedikit gulma
  • Ramah lingkungan dan tidak Meninggalkan residu pestisida sehingga menjadi tanaman organik



Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by WordPress