TEORI HUMAT
Asam humus (humid acid)
adalah sebuah substansi yang memiliki struktur yang kompleks dengan berat
molekul 1500. Secara praktis tidak larut (insoluble) atau mengendap dengan asam
tetapi larut (soluble) dengan basa. Struktur kimia humid acid memiliki banyak gugus
fungsional antara lain :
1. Gugus karboksil
(-COOH) dan gugus phenol (-OH), keduanya memiliki muatan ion negatif sehingga
mampu mengikat ion positif logam berat dan membentuk sebuah kompleks organo
logam atau senyawa khelat (chelate) ;
2. Gugus kuinon yang
mampu menangkap dan mengumpulkan energi sinar matahari dan merubahnya dalam
bentuk tingkat energi yang lebih tinggi.
Berawal sekitar 60 tahun
yang lalu, Lydia Khristeva seorang peneliti dari Universitas Kherson USSR,
berhasil menghasilkan asam humus (humid acid) dari tanah biasa, dan kemudian
disiramkan pada tanaman. Ternyata pertumbuhan tanaman tersebut meningkat pesat
disertai dengan pembentukan sistem akar yang kuat. Untuk pertama kali aktifitas
biologi humate ditemukan. Lydia Khristeva mendedikasikan seluruh hidupnya untuk
meneliti humate. Kemudian penelitian tersebut ditindaklanjuti oleh
peneliti-peneliti dari negara lain seperti Uzbekistan, Cekoslovakia, Italia,
dan Amerika, dll.
MANFAAT ASAM HUMAT BAGI
TANAH
Asam Humat yang
terkandung dalam humate bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah. Peranan
asam humat bagi tanah adalah kaitannya dengan perubahan sifat-sifat tanah,
yaitu sifat fisika, biologi, dan kimia tanah.
1. PENGARUH HUMIC ACID
PADA SIFAT FISIKA TANAH
Asam Humat mempunyai
kemampuan arbsorsi air sekitar 80-90%. Sehingga pergerakan air secara vertikal
(infiltrasi) semakin meningkat dibanding secara horisontal, berguna untuk
mengurangi resiko erosi pada tanah. Selain itu juga meningkatkan kemampuan
tanah menahan air.
Asam Humat berperan
sebagai granulator atau memperbaiki struktur tanah. Terjadi karena tanah mudah
sekali membentuk kompleks dengan humid acid , terjadi karena meningkatnya
populasi mikroorganisme tanah, diantaranya adalah jamur, cendawan dan bakteri.
Karena humic acid digunakan sebagai penyusun tubuh dan sumber energinya.
Cendawan tersebut mampu menyatukan butir tanah menjadi agregat. Sedangkan
bakteri berfungsi sebagai semen yang menyatukan agregat, sementara jamur dapat
meningkatkan fisik dari butir-butir prima. Hasilnya adalah tanah yang lebih
gembur berstruktur remah dan relatif lebih ringan.
Meningkatkan aerasi tanah
akibat dari bertambahnya pori tanah (porositas) akibat pembentukan agregat,.
Udara yang terkadung dalam pori tanah tersebut umumnya didominasi oleh gas-gas
O2, N2, dan CO2. Hal ini penting bagi pernapasan (respirasi) mikro-organisme
tanah dan akar tanaman.
Menggelapkan warna tanah
menjadi semakin coklat kehitaman, sehingga meningkatkan penyerapan radiasi
sinar matahari yang akan meningkatkan suhu tanah menjadi lebih hangat.
2. PENGARUH ASAM HUMAT PADA SIFAT KIMIA TANAH
Meningkatkan kapasitas
tukar kation (KTK). Peningkatan tersebut menambah kemampuan tanah untuk menahan
unsur-unsur hara atau nutrisi. Asam Humat membentuk kompleks dengan unsur mikro
sehingga melindungi unsur tersebut dari pencucian oleh air hujan. Unsur N,P,
dan K diikat dalam bentuk organik atau dalam tubuh mikroorganisme sehingga
dapat dipertahankan dan sewaktu-waktu dapat diserap oleh tanaman. Sehingga
dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk kimia.
Asam Humat mampu mengikat
logam berat (membentuk senyawa khelate) kemudian mengendapkannya sehingga
mengurangi keracunan tanah.
Meningkatkan pH tanah
asam akibat penggunaan pupuk kimia yang terus menerus. Terutama tanah yang
banyak mengandung alumunium. Karena humic acid mengikat Al sebagai senyawa kompleks
yang sulit larut dalam air (insoluble) sehingga tidak dapat terhidrolisis
Ikatan kompleks yang
terjadi antara Asam Humat dengan Fe dan Al merupakan antisipasi terhadap ikatan
yang terjadi antara unsur P (phosphorus) dengan Al dan Fe, sehingga unsur P dapat
terserap secara maksimal oleh tanaman.
3. PENGARUH ASAM HUMAT PADA SIFAT BIOLOGI TANAH
Akibat pengaruh Asam Humat terhadap sifat fisika dan kimia tanah, sehingga menciptakan situasi tanah
yang kondusif untuk menstimulasi perkembangan mikroorganisme tanah yang
berfungsi dalam proses dekomposisi yang menghasilkan humus (humification).
Aktifitas mikroorganisme
di atas tanah akan menghasilkan hormon-hormon pertumbuhan seperti auxin,
sitokinin., dan giberillin.
Auxin, berfungsi :
- Merangsang proses perkecambahan biji ;
- Memacu proses terbentuknya akar dan pertumbuhannya ;
- Merangsang pucuk tanaman dan akar yang tak mau berkembang menjadi mampu berkembang kembali.
- Memacu pembelahan dan pembesaran sel sehingga mampu memacu pertumbuhan ;
- Merangsang pembentukan tunas-tunas baru ;
- Mencegah kerusakan pada hasil panenan,sehingga lebih awet.
Giberilin, berfungsi :
- Meningkatkan pembungaan dan pembuahan ;
- Meningkatkan prosentase jadinya bunga dan buah;
- Mengurangi kerontokan bunga dan buah ;
- Mendorong partenokarpi atau pembuahan tanpa proses penyerbukan.
MANFAAT HUMIC ACID BAGI
TANAMAN
Humate bermanfaaat untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Terdapat dua proses penting
yaitu:
Peningkatan energi sel
tanaman dan sebagai hasilnya adalah intensifikasi proses pertukaran ion.
Sehingga mempercepat pertumbuhan sistem akar dan membuat akar lebih panjang.
Peningkatan
penetrasibilitas (kemampuan penyerapan) membran sel tanaman. Memudahkan nutrisi
untuk terserap ke dalam sel serta mempercepat proses pernapasan (respirasi)
tanaman.
Pembentukan sistem akar
yang kuat dan panjang memberikan efek yang baik tanaman. Daya serap dan jelajah
akar semakin maksimal untuk mencari unsur hara dan nutrisi dalam tanah.
Kemampuan sel tanaman dalam menyerap nutrisi semakin baik, sebagai akibat dari
kapasitas tukar kation (KTK) humic acid sangat tinggi (perlu diketahui bahwa
penyerapan nutrisi oleh tanaman melalui mekanisme pertukaran ion).